Dibalik Dongeng Putri Kaguya
“ Dongeng tentang pemotong bambu “ adalah suatu cerita rakyat jepang abad ke10 yang bercerita tentang seorang anak perempuan misterius,yaitu Puteri Kaguya. Juga diketahui sebagai “ Dongeng tentang Puteri Kaguya “. Hal tersebut disebut sebagai naratif jepang yang tertua. Taketori Monotogari (dongeng tentang pemootong bambu ) adalah sebuah cerita yang diketahui oleh hampir semua orang jepang. Secara singkat, dongeng ini menceritakan tentang gadis tiga matahari (1 matahari berukuran 3.03 cm) di dalam suatu kilauan batang bambu yang ditemukan oleh tukang potong bambu tua yang ketika itu sedang bekerja di daerah perbukitan. Dia membawa anak gadis itu kerumahnya dan kemudian bersama istrinya dia mulai membesarkan anak tersebut. Mulai hari itu, dia menemukan emas di dalam bambu. Anak gadis itu tumbuh dengan cepat dan dinamakan “ Nayotake no Kaguya-hime ( Putri yang berkilau dalam potongan bambu). Okada menulis bahwa versi terdahulu dari “cerita pemotong bambu” nampak sebagai Man-Yoshu, yang berdiri bukan sebagai suatu cerita yang mempunyai otonomi sendiri tetapi sebagai alasan berbeda untuk suatu choka dan dua hanka oleh orang- orang terdahulu dan sembilan tanka oleh sembilan makhluk abadi yang nampak di dalam jalan cerita. Versi Man’-yoshu betul-betul terlihat diambil dari teks Taketori. Fokusnya adalah puisi- puisi, dan nilai- nilai yang ada pada mereka untuk orang tua sebagai balasan untuk suatu pelanggaran. Yang menarik dari narasi ini terletak pada pertukaran percakapan, yang mana menyajikan alasan untuk puisi tersebut. Dan sikap yang mengejek perempuan dalam hubungannya dengan laki- laki dan juga pemikiran bahwa manusia tidak sepantasnya berkeluarga dengan makhluk abadi. Wajar untuk kita berpikir bahwa pada kenyataannya Taketori Monogatari berasal dari Cina. sebuah cerita Cina berjudul “Gadis dari percikan bambu ( Pan-chu Ku-niang)” juga mirip dengan cerita